The Story of Loser

Aku pikir dirimulah orang yang akan menemaniku menjalani sisa hidupku nantinya. ternyata itu hanya menjadi sebuah angan yang bodoh dariku.


Padahal aku merasa dirimu sudah mengerti bahasa perasaan, tanpa berkata sudah tahu maksudku. Kau tahu dirimulah orang yang mampu membuatku speechles di depanmu, tatapan matamu bagaikan memiliki sihir yang membuatku tak berani menatapnya aku hanya bisa tertunduk atau sekedar memalingkan muka. Masih teringat jelas dibenakku interaksi pertama kita, yaitu ketika dirimu menyodorkan tipe-x padaku tanpa berkata satu patah katapun. itu berarti kamu ada saat aku membutuhkan iya kan?. Tidak hanya itu dirimulah perempuan pertama yang sering aku curhatin, padahal aku seorang yang pemalu tapi untukmu aku paksakan untuk curhat meski hanya lewat pesan singkat. Dirimu sering sekali muncul dalam mimpiku dengan berbagai ekspresi, bahkan tidak hanya di mimpi setiap waktu wajahmu yang lugu selalu bayangi langkahku. Aku tak bisa menyalahkanmu atas perasaanku sekarang, mungkin aku hanya seorang pecundang yang tidak bisa mengungkapkan perasaanku, seperti lirik lagu four letter word but i don't have the guts to say it. Aku pikir dengan melihat gelagatku kamu bisa tahu apa isi hatiku tetapi sepertinya tidak, apa semuanya perlu di ucapkan dengan kata-kata? suatu hal yang sulit kulakukan ketika di depanmu, sepertinya memang bukan dirimu seseorang yang mengerti bahasa perasaan. Agaknya perjalan cintaku masih panjang dan bukan berhenti di kamu. Tapi terima kasih untuk segalanya, segala tingkahmu yang membuatku berpikir kalau dirimu juga memendam perasaan yang sama padaku but now you already have a boyfriend dan itu bukan aku. Semoga dirimu bahagia dengan pilihanmu itu, biarlah ini menjadi kisahku saja kisah seorang loser bye..

0 komentar:

Posting Komentar